Feeds:
Posts
Comments

Membaca berita vaksin covid-16 sudah tiba di tanah air sebanyak 3 juta vaksin, seolah memberi secercah harapan dalam menghadapi pandemi yang tak kunjung berakhir.

Saat ini kasus positif semakin hari semakin meningkat, bahkan ada yang mengatakan sebagai serangan gelombang kedua yang bisa lebih parah dari yang pertama.

Saya merasakan seolah-olah virus ini semakin nyata ada di depan mata. Satu persatu tetangga saya terpapar masuk rumah sakit, atau isolasi mandiri, atau meninggal dunia. Ini membuat ruang gerak saya semakin dibatasi mengingat semakin banyak orang yang terinfeksi. Sebisa mungkin untuk tidak kontak dengan orang apalagi yang tidak menggunakan masker.

Sekali lagi, jangan lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Masker merupakan benteng pertahanan terakhir untuk mencegah penularan virus ini. So, jangan abai dari penggunaan masker…

Tahun Baru 2021

Di awal tahun 2021 saya ingin mengucapkan Selamat Tahun Baru, semoga tahun ini menjadi tahun yang lebih baik dari tahun sebelumnya.  Semoga pandemi Covid-19 segera berlalu!

Di awal tahun ini, tanaman alocasia silver dragon mulai membuka daun perdana yang ditanam sejak 19 Oktober 2020, atau 2 bulan lebih. Lama juga ya baru muncul daunnya. Saya belinya masih berupa bonggol karena harganya murah dibanding tanaman yang sudah jadi/berdaun. Yach, semoga saja tumbuh subur hingga tahun baru yang akan datang. Semoga!

Alocasia Silver Dragon

Tanaman Hias Rumah

Akhir-akhir ini marak sebagai kegiatan rumahan pengisi waktu di masa pandemi covid-19 adalah berkebun. Saya kebetulan juga jadi ikut-ikutan aktifitas yang satu ini, jadi bisa dibilang masih newbie! Hal pertama yang dilakukan adalah menata ulang tanaman yang sudah ada seperti mengganti media tanam, mengganti pot, dan memperbanyak tanaman. Media tanam bisa dibeli di sekitar tempat tinggal, seperti pupuk kohe, sekam mentah dan bakar, serta media tanam siap pakai. Saya mencampurnya dengan perbandingan 1:1. Pot bisa digunakan pot plastik yang paling umum dibeli. Untuk tanamannya sendiri selain yang sudah ada bisa membeli di penjual tanaman pinggir jalan atau dengan cara pembelian online.

Tanaman rumahan bisa dipilih yang mudah atau sulit tingkat pemeliharaannya. Namanya juga newbie jadi saya pilih yang mudah perawatannya dan mudah hidup. Pokoknya siram dan beri pupuk saja…tidak perlu perawatan lainnya. Seperti contohnya tanaman peace lily atau (spathiphyllum), sirih gading (epipremnum aureum), philodendron, zz plant (zamioculcas zamiifolia), miana dan banyak lagi.

Tanaman hias yang mudah didapat dengan harga murah banyak dijual. Saya bersyukur bisa menikmati keindahanan tanaman hias tanpa melihat nilai jualnya. Apalagi bila kita mendapatkan tanaman hias mulai berdaun baru, bisa tiap hari diamati pertumbuhannya. Bila kita bisa menikmati cipataan Tuhan yang indah ini, maka bersyurkurlah.

Selamat berkebun!

Pemanasan dulu ah udah lama ga posting hehehe

Di Bulan Maret 2019 ini ada hari kejepit, yaitu ditanggal 7 Maret bertepatan dengan hari raya Nyepi.  Kesempatan ini saya gunakan untuk bepergian ke Garut, Jawa Barat dengan angkutan umum, yaitu bis.  Berangkat pk. 7:30 dari Halte RS Harapan Kita menggunakan Transjakarta menuju Bekasi Timur.   Sebenarnya ada rute yang langsung, tapi biasanya harus menunggu agak lama, jadi saya putuskan untuk transit di halte BNN, Cawang, lanjut ke rute Bekasi Timur.  Turun di persimpangan setelah keluar tol, sambung dengan Bis antar kota Bekasi-Garut.  Tiba di di terminal Garut pk. 02:00, lanjut naik angkot ke arah Bayongbong.  Sampai di tempat tujuan pukul 15:00.

Perjalanan bisa dikatakan lancar walaupun di ruas jalan tol Cikarang-Karawang Barat harus melambat karena sedang ada pekerjaan konstruksi jalan layang.

Perjalanan dengan moda transportasi umum ini cukup nyaman dan biaya juga terjangkau.  Tarif bus Jakarta-Garut dipatok Rp. 55.000,- murah kan! bila dengan kendaraan sendiri selain lebih mahal juga melelahkan karena harus mengendarai mobil selama lebih dari 4 jam!

 

Pilkada 2018

Hari ini dilaksanakan Pilkada serentak di sejumlah daerah di Indonesia. Hasil pilkada yang bisa saya catat adalah kemenangan Khofifah di Jawa Timur, Ganjar Pranowo di Jawa Tengah, Ridwan Kamil di Jawa Barat, dan Arinal Junaidy di Lampung. Selamat kepada mereka, tugas berat menanti Anda! Ayo kerja! Kerja! Kerja! Demi kejayaan Indonesia…

Pada Piala Dunia ini yang diselenggarakan di Russia, terjadi kejutan besar dengan tersingkirnya sang juara bertahan Jerman pada babak penyisihan grup, sehingga terhenti ke babak selanjutnya. Pada laga terakhir di Grup F, Jerman berhadapan dengan wakil Asia yakni Korea Selatan. Skor akhir adalah 2-0 bagi keunggulan Korea Selatan. Jerman dan Korea Selatan sama-sama tidak maju ke babak knock-out, karena kalah poin dari Swedia dan Mexico. Namun, kemenangan ini menjadi kado manis bagi tim Korea Selatan. Bravo Negeri Ginseng!

Tidak terasa kegiatan saya bersepeda ke tempat kerja sudah berlangsung selama enam tahun!! Dimulai tahun 2010 dengan seli, sampai berganti sepeda hibrid Federal. Jarak tempuh dari rumah ke tempat kerja tidak terlalu jauh hanya15 km. Hitungan seorang teman cukup gowes 8 km per hari untuk jaga stamina.

Semoga bisa terus bersepeda!

Situs berisi catatan perjalanan para petouring dunia. Membaca catatan mereka membawa kita serasa berada disana. Jalur yang biasa ditempuh jauh dari hiruk pikuk kota, kita dibawa ke suasana pedesaan nun jauh di sana. Coba saja simak rute perjalanan Jalur Sutra dari Iran ke China. Terimaksih kepada Google Maps dengan fasilitas street viewnya, luar biasa kereen. Jalur pamir highway maupun altay mountains bisa dengan jelas ditelusuri dengan google maps tersebut. Dibutuhkan nyali yang besar untuk menjelajah ribuan kilometer dengan bersepeda. Salut buat petouring yang sudah melintasi negara maupun benua.

Para petouring luar negeri yang bersepeda di Indonesia yang sepintas saya baca malah menggunakan jalur yang tidak populer seperti gowes ke Sungai Penuh, maupun jalur Lewiliang-Anyer. Apapun rutenya, pengalam yang mereka tulis di situs itu sangat informatif. Ini alamatnya http://www.crazyguyonyourbike.com

Selalu menarik membaca buku catatan perjalanan Mas Paimo ini, serasa sedang bersepeda menyusuri jalan yang dilalui. Sudah dua kali dibaca ulang dan masih ingin dibaca lagi! Bagi yang ingin turing sepeda, baca deh buku ini, seruu!!

Awal Puasa 2018

Selamat menjalankan ibadah puasa bulan Ramadhan, semoga diberikan kekuatan dan kesehatan. Aamiin…

Vakum ngeblog

Sudah lama tidak menulis di blog padahal banyak momen seperti gowes Sawarna, Jakarta-Serang-Bandarlampung, Bandarlampung-Kotaagung, site visit ke Nunukan-Kaltara, dan wisata ke Dieng-Jateng. Penyakit lama muncul lagi hahaha.

Hari ke-2 rute Sragen-Wates.  Lalu lintas cukup ramai.  Masuk kota Jogya pukul 19.00.  Jalan sempat ditutup sehubungan dengan kunjungan presiden Jokowi.  Jalan Jogya-Wates cukup lebar dan tidak terlalu padat, bahkan menjelang Wates jalan sepi kendaraan dan kurang penerangan jalan.  Sebelum masuk Wates, saya istirahat di warung untuk memesan telur rebus yang akhirnya jadi makanan favorit selama touring.  

Keesokan hari perjalanan dilanjutkan dengan tujuan Gombong, Kebumen via jakur selatan.  Jalan nyaris sepi kendaraan.  Jalur Ambal-Petanahan sedang dalam perbaikan karena akan dijadikan alternatif selain jalur pantura. Tiba di Gombong pukul 19.00.

Etape berikutnya Gombong-Banjar.  Tantangan jalan menanjak ada di ruas ini yaitu di Karangpucung.  Kondisi jalan mulus.  Tiba di Banjar pukul 20.00.  Menginap di hotel Banjar Indah.

Etape selanjutnya Banjar-Bandung.  Memasuki wilayah Jawa Barat jalan akan selalu menanjak hingga Bandung.  Jalan yang menanjak menghambat laju perjalanan.  Target ke Bandung hari ini hanya sampai di Rajapolah.  Saya menginap di pom bensin menjelang kota Ciawi.  

Pukul 06.00 sepeda sudah melaju menuju Bandung.  Bertemu rombongan Federal Jogyakarta yang melakukan turing Bandung-Jogya.  Di lingkar Nagreg ban belakang gembos terkena paku.  Tiba di Bandung pukul 19.00.

(Bersambung)

Ini adalah touring pertama kali. Persiapan dimulai sebulan sebelum hari H. Hampir setiap pagi gowes 20 km.  Kemudian satu kali pp Jakarta-Bogor 125 km.  Selebihnya adalah gowes bike to worj setiap hari selama 4 tahun berjalan.

Pilihan waktu sengaja dibarengin dengan event Jamnas Federal di Kediri yaitu tanggal 20 Mei – 22 Mei 2016. Berangkat dengan kereta api Majapahit dari stasiun Pasar Senen Jumat 20 Mei 16, pukul 18.15 dan tiba pukul 07.00 di Stasiun Kediri.  Cuaca pagi itu cerah sekali.  Saya mengambil sepeda di kantor ekspedisi KIB yang berada di area stasiun.  Sepeda tidak kurang sesuatu apapun, well done!

Kemudian mencari sarapan pagi, pilihannya yaitu soto pojok yang berada di Jalan Dhoho.

Setelah sarapan saya pun istirahat untuk memulihkan badan yang cukup penat karena perjalanan semalam

Minggu, 22 Mei 16, pk. 06.45, berangkat menuju Kota Sragen dengan jarak tempuh 160 km.  Tiba di Sragen pukul 21.00.  Rencana berikutnya adalah Sragen –  Wates.

Gowes Sukamantri

Berangkat pk 08.00 menuju Ciputat, tempat kumpul goweser yang sudah ditentukan, yaitu gaplek namanya. Sampai di sana kosong melimpong alias tidak ada satu pun pesepeda. Wah pasti saya tertinggal!!  Saya memang rencana tetap gowes walaupun sendiri.  Tapi tidak lama berselang ada pesepeda datang dengan tujuan yang sama, saya lupa namanya, dia tinggal diseputaran ciputat.
Perjalanan dilanjutkan lagi. Sampai di Lanud Atang Sanjaya berhenti untuk sholat dhuhur. Lanjut makan siang dengan soto mie bogor.
Masuk kota Bogor jalan mulai naik turun.  Jam 14.00 kaki mulai kram. Saya berhenti untuk melemaskan otot.  Minum kopi dan istirahat di masjid dekat balai penelitian benih.  Setengah jam kemudian perjalanan dilanjutkan. Jalan  menanjak sepanjang hampir 5 km. Sampai di persimpangan yang menuju Curug Nangka saya istirahat makan bubur ayam. Waktu itu pukul 5 sore. Cuaca mulai mendung pertanda hujan akan turun. Saya lanjutkan lagi dengan mendorong sepeda karena sudah kepayahan.  Tidak lama kemudian hujan sangat deras dan halilintar menyambar memaksa saya berteduh.
Menjelang magrib hujan tidak reda juga. Saya memutuskan turun ke persimpangan pasar sukamantri untuk sholat.  Badan menggigil sambil terus gowes. Udara dingin mulai menyusup.  Di masjid saya ganti pakaian dengan yang kering. Ah badan mulai hangat.
Sekarang pukul 7 dan saya memutuskan untuk tidak melaniutkan gowes ke Sukamantri.  Lebih baik cari penginapan di sekitar sana. Diberitahu ada di dekat wisata curug nangka yang berjarak 3 km.  Saya menuju ke sana menembus kegelapan malam. Hanya sekali-sekali kendaraan lewat.  Makin lama makin menanjak, saya putuskan kembali ke kota Bogor untuk bermalam. Sampai di Cimahpar sudah pukul 22.00. Saya langsung tertidur pulas.

Keesokan pagi pukul 6.00 saya sudah meluncur balik ke Jakarta via kantor kabupaten bogor-bojonggede-gandul-senayan-slipi. Jam 11.00 tiba di rumah.

Suatu saat saya akan gowes kesana lagi!!

Strudel malang

Seminggu yang lalu saya pesan strudel malang untuk anak saya yang sedang belajar di kota malang. Belanjanya via online. Selamat menikmati cheese strudel…next banana chocolate strudel ya hahaha… belajar yang rajin demi cita2!